Senin, 12 Mei 2014

BAGIAN KEDUA NOVEL/CERITA MOTIVASI HIDUP



AKSARA CINTA
MUHAMMAD MAULIJI EL BASYRI


2

Jalanan kota masih sepi. udara terasa dingin.lampu-lampu yang berdiri kokoh di trotoar memperlihatkan hijau dan rimbunnya pepohonan jalan.deretan pertokoan berbaris rapi di sepanjang sudut aspal.

Ia dan fahrul turun dari bus dengan membawa barang-barang mereka,di bantu sang kernet dengan membuka bagasi belakang.ia dengan kulit hitam manisnya,rambut yang ikal pendek menutupi bentuk kepala idealnya.dan dengan tinggi dan berat badan yang proposional,terlihat lemas.ia duduk diatas salah satu ransel yang mereka bawa. langit masih terlihat gelap dengan warna hitamnya. fahrul berdiri menggerak-gerakkan badannya. sebagai pelepas rasa penat dari 12 jam perjalan yang mereka tempuh. dari jam 16.00 wib kemaren mereka berangkat dari kampung, hingga akhirnya disuasana subuh yang mereka rasakan ini, lembayung-lembayung itu sudah terlihat dipucuk-pucuk bangunan.

Disebrang jalan tempat mereka duduk, terlihat sebuah bangunan berpagar tinggi dengan gapura yang bertuliskan smpn 09 pekanbaru. disudut jalan tampak tiang besi kecil yang berdiri kokoh dengan tulisan hijaunya jl.h.imam munandar. ia mengambil pensel dari saku celana jean hijaunya.beberpa kali ia menekan tombol panggilan dan kembali menempelkan di telinganya.

"tak diangkat-angkat rul"
"mungkin masih tidur,coba aja lagi..!"

ucap fahrul menenangkan kekhawatiran ardi yang terlihat di wajahnya.
"assalamu'alaikum bang..."

kecemasan mereka seketika sirna
"wa'alaikum salam ardi"
"kami sudah sampai bang,sekarang di depan smpn 09"
"o...iya iya, abang segera kesana ya"

suara serak terdengar dari sebrang telpon
"iya bang,assalamu'alaikum"
"wa'alaikum salam" klik

Mereka tersenyum saling berpandangan, kebahagiaan itu bertambah ketika sebuah motor bebek hitam yang di kendarai seorang pria yang bertubuh agak besar berhenti di depan mereka.sambil tersenyum ia mengulurkan tangannya.
"apa kabar ardi,fahrul?"

sambil bersalaman
"alhamdulillah sehat bang..."
"maaf ya,selesai shalat subuh tadi abang ketiduran, aman selama diperjalanankan?"

Ia dan fahrul pun menaiki motor  yang dibawa oleh senior mereka waktu di pondok pesantren itu.
"tak apa-apa bertiga ini bang..?"

protes fahrul
"tak apa-apa rul,dekat kok"

Hanya sekitar beberapa meter dari tempat mereka beranjak, motorpun sudah memasuki gang kecil. beberapa rumah-rumah mewah berpagar tinggi berbaris dengan kokohnya. jalan gang semenisasi itupun menurun kebawah hingga mentok disebuah bengunan persegi empat yang dihiasi jendela kaca disekelilingnya. bang syafri membantu mereka mengangkat barang-barang juniornya itu.

Seperti langit yang maish ditutupi awan hitam, suasana kota pekanbaru masih gelap. mushalla al istigfar tulisan dinding bangunan yang berkubah bulat itu. disekeliling dinding dalam bangunan tertulis goresan ayat-ayat al-quran yang sangat indah dan halus dari jamahan jari sang penulis. hamparan sajadah panjang berjejer dengan rapi.sebuah kamar sederhana di samping kanan mushalla tersebut dipenuhi oleh orang-orang yang sedang nyenyak dengan tidur mereka. ditambah meja,komputer, gantungan pakaian dan tumpukan buku-buku juga ikit menghiasi.

Setelah meletakkan barang-barang didalam kamar tersebut, ia dan fahrul melaksanakan shalat subuh di dalam mushalla yang cukup luas itu. 

CERITA MASIH BERSAMBUNG................


TUNGGU KISAH SELANJUTNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar